Etnaprana Message di Gaya Spa Wellness, Ada Lulur Jawa hingga Batangeh Minang

Etnaprana Message di Gaya Spa Wellness, Ada Lulur Jawa hingga Batangeh Minang

Etnaprana Message di Gaya Spa Wellness, Ada Lulur Jawa hingga Batangeh Minang

Indonesia memiliki ragam spa tradisional sebagai relaksasi spa khas nusantara.

Hal ini diungkapkan dalam Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2023 dengan tema Ethnowellness Spa, Relaksasi Khas Nusantara.

Penasaran ada apa saja? Yuk, simak!

1. Bakera Minahasa

Bakera merupakan ritual perawatan tubuh untuk perempuan sehabis melahirkan serta membantu jarak kelahiran, atau sebagai metode KB alami yang dikenal dengan teknik Bakancing.

Adanya keseimbangan antara 'unsur panas dan dingin' di dalam tubuh manusia menjadi konsep sehat masyarakat di Minahasa.

Apabila salah satu atau kedua unsur tersebut hilang dari tubuh manusia, maka dapat digantikan dengan 'unsur panas dan dingin' yang diambil dari alam.

"Filosofinya dari unsur panas dan dingin," kata dr. Wanarani Aries, Sp. KFR-K.

Tahapan perawatannya sendiri dimulai dari scrubbing untuk mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati pada tubuh.

Setelah itu dilakukan steaming untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan memberikan efek rileks pada otot dan sendi.

Kemudian dilanjutkan pijat dan masker tubuh untuk menutrisi kulit dan diakhiri dengan berendam rempah-rempah alami yang menambah efek rileks dan peremajaan tubuh.


2. Batangeh Minang

Batangeh merupakan spa tradisional suku Minangkabau.

Perawatan ini dilakukan dengan cara merebus air dan rempah-rempah di dalam tungku dan diletakkan di kursi.

Kemudian, perempuan yang akan melakukan spa, duduk di atas kursi tersebut dengan ditutup kain sarung atau tikar.

Tak hanya dengan merebus, rempah juga bisa diuapkan langsung. Caranya adalah rempah dimasukkan ke dalam panci yang telah dipanaskan dengan uap buatan pada suhu yang telah ditentukan.

Masyarakat Minang menggunakan perawatan tradisional tersebut untuk mengobati orang yang sakit atau merawat orang yang baru sembuh dari sakit.

Untuk melakukan Batangeh, rempah yang digunakan adalah daun sirih, daun limau purut, buah daun purut, daun siliwangi, kayumanis, daun pandan, jahe, serai, bunga kenanga, daun ringan-ringan, dan daun bunga mawar.


3. Kusuk Batak

Suku Batak dari Sumatra Utara memiliki teknik spa khusus yang sudah diwariskan turun-temurun yang disebut Kusuk.

Ada tiga konsep dasar yang harus dilakukan dalam melakukan Kusuk Spa Batak. Ialah bagian yang dikusuk harus organ sasaran utama, menggunakan tumbuh-tumbuhan dari alam yang mengandung unsur panas, segar, dan dingin, serta melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui jampi dan mantra.   

Kusuk Spa Batak adalah pijat atau spa tradisional khas Suku Batak yang memiliki banyak tujuan sesuai dengan kebutuhan.

Perawatan Kusuk ini bisa untuk ibu hamil, proses melahirkan, kondisi ibu setelah melahirkan, tumbuh kembang anak-anak, wanita dan laki-laki sebelum menikah, hingga untuk menyembuhkan orang yang kesurupan.

Selain itu Kusuk juga bisa untuk orang yang sakit demam, menyembuhkan orang yang kecelakaan dan patah tulang, penyegaran badan, dan orang yang sulit bertemu jodoh. Keseluruhan perawatan ini diiringi dengan Tup, Oukup, atau Tangas yang merupakan proses penguapan atau steam.


4. Tangas Betawi

Tangas terdiri dari beberapa rangkaian, mulai dari pijat, lulur sampai dengan mandi uap. 

Suku asli Jakarta ini mencampurkan berbagai bahan alami untuk rutinitas ini, yakni bunga kantil, melati, mawar, jahe, jeruk limau, pandan serta minyak tangas khas Betawi.

Rutinitas Tangas juga biasa dilengkapi dengan meminum bir pletok khas Betawi.


5. Bedda Lotong Bugis

Bedda lotong kerap digunakan sebagai perawatan tradisional menggunakan bedak hitam.

Terbuat dari campuran beras ketan hitam, ginseng, jeruk nipis dan daun pandan.

Manfaatnya pun cukup banyak, yakni mencerahkan kulit hingga membuat rambut tampak hitam berkilau.


6. Lulur Jawa

Lulur memiliki nama lain, yaitu ngadiro saliro, artinya ritual kecantikan putri raja.

Masyarakat Jawa akan menambahkan bahan-bahan alami untuk membuat lulur, seperti beras, kencur, kunyit serta bengkuang.


7. Boreh Bali

Boreh khas Bali memiliki khasiat untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh atau sebagai detoksifikasi berkat ragam rempah-rempah yang banyak mengandung nutrisi baik.


Perawatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, namun tidak disarankan untuk wanita hamil atau pun yang memiliki kulit sensitif.


Jika dilihat dari bahan utama yang dibutuhkan untuk perawatan spa boreh ini merupakan rempah-rempah, seperti beras kencur, lengkuas, cengkeh, dan pala. 


Bahan tersebut bisa dikombinasikan dengan rempah lain seperti kayu manis, kunyit, dan temu kunci.


"Tekniknya meliputi akupresur, skin rolling, serta membelai keras dan lembut," kata dr. Wanarani.


8. So'oso Madura


Spa tradisional so'oso asal Madura ini menggunakan protein telur untuk melakukan eksfoliasi, sehingga bisa meningkatkan kondisi kesehatan kulit tubuh.


Selain dipijat, wanita yang melakukan spa so'oso juga akan meminum jamu khas Madura setelah perawatan.


9. Batimung Banjar


Melansir jurnal Naditira Widya Vol. 12 No.2 (2018) yang diterbitkan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, batimung kini menjadi salah satu syarat bagi calon pengantin sebelum melangsungkan perkawinan.

Mandi uap atau batimung terdiri dari berbagai ramuan rempah-rempah seperti daun lengkuas, dilam, pudak, serai wangi, limau purut, serta bunga-bungaan seperti mawar, melati, kenanga, cempaka dan lain-lain.

Semua bahan-bahan itu direbus sampai menghasilkan uap. Uap itu yang menguapi tubuh calon pengantin.

Sementara itu, dr. Richard Sabar Nelson Siahaan M.Si., MARS menjelaskan, sudah ada 15 ethnowellnes nusantara.

Selain 9 jenis spa nusantara di atas, ada spa Semarang, Spa Timor, spa Ambon, spa Dayak, spa Papua dan spa Jogja. 

Yuk, reservasi etnaprana message pilihan kamu di Gaya Spa Wellness.